Whisper Words Of Wisdom
Home 

Words Of Wisdom

Hikmah

Kebenaran

Kehidupan

Links

E-mail

AC/DC 

Dylan's Page

Guest Book

REMINDER

Photo3 Page

Photo4 Page

Photo5 Page




Katakanlah: "Ya Tuhanku, jika hendak Engkau perhatikan kepada ku hal yang diancamkan kepada mereka.

Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan daku dalam kaum yang zalim."

Dan sesungguhnya Kami sanggup memperhatikan kepada engkau akan siksa yang telah Kami janjikan kepada mereka itu.

(Tapi) tolaklah laku jahat mereka dengan sikap yang lebih baik. Kami lebih tahu betapa mereka mensifatkan Kami.

Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, hamba berselindung kepada Engkau dari bisik rayuan syaithan.

Dan berselindung hamba, ya Tuhan, dari kehadiran syaithan itu kepada hamba."

~ al baqarah:93-98 ~




Allah lebih tahu akan isi kandungan hati manusia. Betapapun perdayaan syaithan atas diri mereka atau kebodohan sehingga membicarakan tentang Allah tidak dengan fikiran yang sihat, namun dalam hati sanubari mereka masih tersimpan suatu kemurnian jiwa yang dapat dibersihkan oleh tuntunan yang baik. Dan sejarah kemudianpun telah menunjukkan bahawa orang-orang Quraisyh yang dahulu menjadi musuh besar Nabi Muhammad saw. itu telah menjadi tiang agung Islam, dasar pertama dari pengembangan Islam ke seluruh dunia.

Tugas Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi Akhir Zaman lebih berat dari tugas yang dipikulkan kepada Nabi-nabi yang telah terdahulu. Suatu perubahan sejarah perikemanusiaan akan ditumbuhkan dari padang pasir itu, untuk mengisi kemanusiaan sampai kepada akhir zaman. Orang Quraisyh sebagai kaum yang didatangi lebih dahulu, tidaklah akan dibinasakan sebagaimana binasanya kaum 'Aad dan Tsamud. Sebab itu sikap-sikap kasar mereka, kerakusan dan kejahilan mereka haruslah disambut dengan sikap yang lebih baik. Mereka harus diberi pengertian.

" Tolaklah dengan cara yang sebaik-baiknya, sehingga (diwaktu itu kelak)permusuhan diantara engkau dengan dia bertukar seakan-akan menjadi kawan yang karib."

~Hamim Sajjadah:34~




Diriwayatkan oleh Anas bin Malik (r.a) bahawa tatkala ayat ini turun, bersabdalah Nabi kita:

"Adalah seorang laki-laki menuduh saudaranya atas perkara yang tidak ada padanya. Maka dia telah menyambut tuduhan saudaranya itu demikian: " Kalau perkataanmu itu dusta, saya mohonkan kepada Allah mudah-mudahan engkau diberiNya ampun. Tetapi kalau tuduhanmu itu benar, saya pulalah yang memohon kepada Allah moga-moga saya diberinya ampun."


email me at: aidy@aidy.cjb.net